"sekarang udah nggak jaman smsan!!pake aplikasi donk!!"
Saya mengecek akun facebook pagi ini,dan melihat sepenggal status teman saya diatas. Saya hanya tersenyum,tanpa nge-like dan komen. Di tempat kerja,saya makan siang sambil melihat televisi. Media tak henti menyiarkan tentang meninggalnya Ustad Jeffry (turut berduka cita atas meninggalnya beliau) ,padahal sudah sejak kemarin media massa memberitakan hal itu. Mungkin masih menjadi topik pembicaraan,sehingga trendingnya belum surut. Dan yang paling menarik menurut saya adalah proses pemakamannya yang dihadiri ratusan (bahkan ribuan) pelayat. Berarti beliau orangnya baik. Secara sederhana, seseorang bisa dinilai saat proses pemakamannya. Semakin banyak pelayat, berarti perilakunya baik selama hidup di dunia. Karena pada dasarnya hanya Allah SWT yang bisa menggerakan hati manusia.
Well terlepas dari hal itu,saya memperhatikan hal lain yang cukup menarik. Dari banyaknya iklan yang bersliweran di layar kaca, ada beberapa yang membuat saya ingat akan status teman saya pagi ini. Yaitu iklan aplikasi chatting seperti LINE, WeChat,atau Kakao TALK. Yang menarik buat saya adalah iklan LINE karena yang promosiin Maudy Ayundya,hehe. Saya sendiri juga memang merasa,perkembangan gadget dan smartphone sudah sangat maju. Dengan perkembangan seperti itu wajar jika layanan 'tradisional' seperti sms mulai terlupakan dan digantikan oleh yang lain. Para developer mulai mengembangkan aplikasi pengganti sms. Langkah yang paling kentara adalah yang dilakukan oleh Research In Motion atau lebih dikenal dengan singkatan RIM,developer asal Kanada yang mengembangkan smartphone Blackberry. Saat itu RIM memang sudah merencanakan suatu terobosan,yaitu berusaha menciptakan aplikasi chatting gratis pengganti sms, mengingat saat itu di tahun 2000'an,biaya mengirim sms masih tergolong menguras pulsa. RIM dengan cerdik melihat peluang itu,dan akhirnya seperti yang kita tahu,Blackberry Messenger atau BBM diluncurkan dan sukses! Dan yang membuat BBM ekslusif adalah BBM hanya dapat diakses oleh sesama pengguna Blacberry, serta menggunakan Pin sebagai kontak,hal yang terbilang baru saat itu. Sebenarnya sudah sejak tahun 2004 Blackberry diperkenalkan di Indonesia oleh operator XL,namun baru beberapa tahun lalu Blackberry menjadi booming di Indonesia,yang otomatis membuat pengguna BBM meningkat. Saat itu juga banyak handphone keluaran china ikut-ikutan,seperti Nexian dengan Nexian Messenger-nya,namun kalah pamor dan kemudian terlupakan.Blackberry dengan BBM-nya masih populer hingga saat ini.Ada satu hal yang menarik,yaitu saat Blackberry membangun cabang produksinya di kawasan Asia Tenggara,dan memilih mendirikan pabriknya di Malaysia daripada di Indonesia. Padahal penjualan Blackberry meningkat di Asia Tenggara karena Indonesia.
Saya mengecek akun facebook pagi ini,dan melihat sepenggal status teman saya diatas. Saya hanya tersenyum,tanpa nge-like dan komen. Di tempat kerja,saya makan siang sambil melihat televisi. Media tak henti menyiarkan tentang meninggalnya Ustad Jeffry (turut berduka cita atas meninggalnya beliau) ,padahal sudah sejak kemarin media massa memberitakan hal itu. Mungkin masih menjadi topik pembicaraan,sehingga trendingnya belum surut. Dan yang paling menarik menurut saya adalah proses pemakamannya yang dihadiri ratusan (bahkan ribuan) pelayat. Berarti beliau orangnya baik. Secara sederhana, seseorang bisa dinilai saat proses pemakamannya. Semakin banyak pelayat, berarti perilakunya baik selama hidup di dunia. Karena pada dasarnya hanya Allah SWT yang bisa menggerakan hati manusia.
Well terlepas dari hal itu,saya memperhatikan hal lain yang cukup menarik. Dari banyaknya iklan yang bersliweran di layar kaca, ada beberapa yang membuat saya ingat akan status teman saya pagi ini. Yaitu iklan aplikasi chatting seperti LINE, WeChat,atau Kakao TALK. Yang menarik buat saya adalah iklan LINE karena yang promosiin Maudy Ayundya,hehe. Saya sendiri juga memang merasa,perkembangan gadget dan smartphone sudah sangat maju. Dengan perkembangan seperti itu wajar jika layanan 'tradisional' seperti sms mulai terlupakan dan digantikan oleh yang lain. Para developer mulai mengembangkan aplikasi pengganti sms. Langkah yang paling kentara adalah yang dilakukan oleh Research In Motion atau lebih dikenal dengan singkatan RIM,developer asal Kanada yang mengembangkan smartphone Blackberry. Saat itu RIM memang sudah merencanakan suatu terobosan,yaitu berusaha menciptakan aplikasi chatting gratis pengganti sms, mengingat saat itu di tahun 2000'an,biaya mengirim sms masih tergolong menguras pulsa. RIM dengan cerdik melihat peluang itu,dan akhirnya seperti yang kita tahu,Blackberry Messenger atau BBM diluncurkan dan sukses! Dan yang membuat BBM ekslusif adalah BBM hanya dapat diakses oleh sesama pengguna Blacberry, serta menggunakan Pin sebagai kontak,hal yang terbilang baru saat itu. Sebenarnya sudah sejak tahun 2004 Blackberry diperkenalkan di Indonesia oleh operator XL,namun baru beberapa tahun lalu Blackberry menjadi booming di Indonesia,yang otomatis membuat pengguna BBM meningkat. Saat itu juga banyak handphone keluaran china ikut-ikutan,seperti Nexian dengan Nexian Messenger-nya,namun kalah pamor dan kemudian terlupakan.Blackberry dengan BBM-nya masih populer hingga saat ini.Ada satu hal yang menarik,yaitu saat Blackberry membangun cabang produksinya di kawasan Asia Tenggara,dan memilih mendirikan pabriknya di Malaysia daripada di Indonesia. Padahal penjualan Blackberry meningkat di Asia Tenggara karena Indonesia.
Tanya kenapa?
Saya sendiri sebenarnya bukan pengguna Blackberry. Saya memilih menggunakan smartphone android. Tapi lebih dari 85% rekan kerja saya menggunakan BBM,dan lebih mengutamakan chatting menggunakan BBM daripada aplikasi lain seperti Whatsapp,yang seakan hanya sebagai 'alternatif'. Percaya tidak percaya,aplikasi chatting yang aktif saya gunakan hanya ada 2 : Whatsap dan Kik! Messenger. Saya sebenarnya juga sudah mencoba aplikasi lain seperti Viber,LINE,Kakao TALK,atau WeChat,tapi malah berkesan seperti uji coba. Bikin akun,liat liat sebentar,hapus akun,kemudian uninstall. Saya merasa banyak kesamaan antara aplikasi yang satu dengan yang lainya. Menurut saya tidak ada sesuatu yang benar-benar berbeda. Seperti WeChat yang mengunggulkan pesan suara,yang sebenarnya bisa juga dilakukan di aplikasi lain seperti Whatsap atau KakaoTALK. Saya lebih memilih punya sedikit akun tapi sering di-maintain dan bermanfaat daripada banyak akun tapi tak terurus. Saya hanya menggunakan Whatsap karena sudah banyak juga teman saya yang menggunakanya.Dan saya menggunakan Kik Messenger karena saya pengguna Instagram aktif,dimana kebanyakan usernya menggunakan Kik sebagai sarana berkomunikasi. Dan saya mempunyai beberapa teman dari luar negeri yang saya kenal dari Facebook, juga menggunakan Kik! Messenger. Dan ada dua hal yang saya suka dari Kik,yaitu menggunakan e-mail untuk registrasi akun,dan menggunakan username sebagai id,tidak seperti aplikasi lain yang menggunakan nomor handphone untuk registrasi.
Jujur saja, sebenarnya saya tidak terlalu suka menggunakan aplikasi chatting. Saya masih menganggap berkomunikasi secara langsung itu jauh lebih lebih efektif. Saya malah sering membayangkan, bagaimana jika saya terlempar oleh mesin waktu dan hidup di tahun 80'an atau 90'an. Mungkin sulit untuk menyesuaikan,tapi malah mungkin lebih menyenangkan bagi saya,bisa terhindar dari teknologi yang begitu mempengaruhi hidup saya. Entahlah,tapi di dalam benak saya merindukan hidup di dunia dimana orang lebih banyak menggunakan waktunya untuk hal lain daripada menghabiskan waktu memegang handphone atau berlama-lama di depan komputer. Pasti akan jauh lebih menyenangkan.