20 Mar 2016

Bom Dahsyat Nan Mematikan, Lahirnya Generasi Genit Bin Alay…!!! (Tulisan dari Una Nizar Gumrah)

Menanggapi penghapusan artikel Kang Yat Lessie tentang generasi alay ..ini saya upload lagi disini ...biar semua dunia tahu jika kita melawan gerak budaya yang tendensius seperti ini ...
BOM DAHSYAT NAN MEMATIKANLAHIRNYA GENERASI GENIT BIN ALAY…!!!

Jujur…..Saya tak begitu mengkhawatirkan bom yang mbleduk di Sarinah kemaren. Bukan karena pelakunya cuma 5 orang, dan mati semua, diberondong aparat berbaju modis. Bukan pula karena kelompoknya hanya segelintir orang, dibanding 250 juta penduduk negeri ini. Namun yang lebih penting, adalah adanya pemahaman bersama, bahwa yang mereka usung, sesungguhnya kepentingan geo politik negara negara adi kuasa, di wilayah timur tengah yang kaya minyak. Dibawa bawanya bendera agama, hanya untuk menciptakan KEGADUHAN ditingkat dunia. Persis seperti ungkapan Donald Trump , calon presiden Amerika tempo hari, yang juga menuai kritik keras...
Apapun yang gaduh, dengan mudah dideteksi, dan dicari akar persoalan serta solusinya. Yang mengerikan justru jika dilakukan dalam senyap, namun hasilnya nampak. Bak virus kecil, tak nampak, tapi jumlah korban bisa jutaan dan miliaran orang …. Itu yang harus lebih diwaspadai

…Syahdan
….Ditahun 70 an, saat pendidikan dasar Pecinta Alam . Seorangsiswa ketahuan membawa cream pemutih wajah di ranselnya, tak ayal dia dibully dengan sebutan si “ublag”, aliassebutan bagi wanita PSK. Siswa tersebut tak tahu, bahwa jangan sekali sakali membawa nilai nilai kegenitan di wilayah para petualang. Jika anda laki laki, jadilah laki-laki yang paling jantan. Jika anda perempuan, maka jadilah yang paling tangguh dan tabah diantara kaummu. Tak ada rumusnya untuk trans-gender.
Kegenitan ….Saat ditahun tahun yang sama pula, muncul persaingan antara kelompok music heavy metal, dengan dangdut. Si kribo Ahmad Albar dengan God Bless nya, berduel dengan bang Haji Oma dengan Soneta nya. Disamping banyak aliran lain, seperti pecinta Jazz, Bosanova, klasik, kroncong bahkan karawitan daerah. Musik metal dan jazz mewakili kaum gedongan, dan dangdut mewakili rakyat pinggiran. Lalu entah bagaimana mula-mulanya, kaum gedongan ini tiba tibajuga menabuh dangdutan dalam acara mereka, yang tentu dihiasi jogetnya yang khas.Muncul pertanyaan, apakah mereka pindah aliran musik, karena memang paham dan menikmati alunan musiknya , ataukah karena mulai merebaknya wabah …
KEGENITAN SOSIAL ?.

Sebuah tingkah laku yang cenderung over acting, meng ada-ada, plagiatif alias meniru-niru sesuai dengan trend yang tengah berlaku ….Seperti hanya untuk memperlihatkan keakuan, yang sok peduli pada produk negeri sendiri. Yang biasa mentereng, lalu pura-pura menjadi gembel, kelas masyarakat pinggiran. Di era 70 – 80 an, hal ini ramai dibahas dan dibicarakan ….
Namun kegenitan nampaknya berlanjut terus. Budaya peniru tak berhenti sampai disitu. Sebuah trend dengan mudah dilahap tanpa filter, semata hanya ingin dikatakan mengikuti trend. Saat para pesohor di belahan sana melakukan bi-sex, di negeri inipun bermunculan selebriti yang bi-sex. …Jangan pula ditanya tentang tingkah laku keseharian mereka,yang dipenuhi oleh drugs and drunk, yang disambar pula, hanya untuk mengukuhkan diri sebagai orang yang TRENDY….

Jaman dulu, ketika ada orang yang mengatakan “banci” , artinya sebuah tantangan terbuka, sebuah penghinaan berat, yang hanya bisa selesai dengan permintaan maaf, atau diselesaikan dengan cara laki-laki. Konsekwensi logis dari laki-laki kemayu, adalah sebuah hukuman sosial, dikatakan ublag atau banci. Dan tak seorangpun perempuan yang mau menjadi pasangan lelaki macam ini.Tesi dari Srimulat, berpakaian seperti perempuan, hanya untuk acara komedi. Namun diikuti dengan generasi selanjutnya, para selebriti yang jelas-jelas lelaki, namun berpakaian dan berperilaku seperti perempuan. Kaum banci tiba tiba dipuja. Trend the King of the Pop Music, Michael Jackson seolah menjadi pembenaran di seluruh dunia, termasuk di negeri ini. Lalu kaum bisexual, tak lagi jengah untuk memproklamirkandiri secara terbuka sebagai kelompok homo-sexual …

Di media massa, hal serupa terjadi ….
Dalam sinetron dimunculkan tokoh tokoh pemuda , berwajah bersih kelimis, dengan bibir yang lebih merah dari pemeran wanitanya sendiri … he he . Biasanya pula sang tokoh ini, menjadi anak mamah yang sempurna. The mother boys yangselalu rapih, dengan jelly mengkilap di rambutnya. Pujaan para gadis ( konon ), namun kebanyakan menjadi pujaan para ibu pirsawan di rumah, yang dengan gemas memandangi bibir merah bak delima merekah.

Lelaki normal manapun, pasti risih, saat pembawa acara (sekarang sudah almarhum) dengan terbuka merayu lelaki lain di TV, lewat gerakan tubuh, pandangan mata dan belaiantangannya. Bukan cuma risih, namun muak dan pengen muntah rasanya, jijik melihat tontonan sesama jenis seperti itu.
Dahsyatnya … itu yang disuka para penonton belia ….
Lelaki yang bertingkah mirip perempuan, tanpa ada rasa risih sedikitpun.
Mereka hanya mementingkan popularitas diri, daripada membuat acara yang berisi tuntunan, ketimbang tontonan semata.Tak salah, ketika epsisode selanjutnya, melahirkan generasi alay … . generasi yang full genit. Generasi manis manja ....Saya hanya tak bisa membayangkan, jika negara ini diserbu musuh. Lalu pemuda yang kemayu, bergerak lemah gemulai, lalu bisa apa ?. Berwajah kelimis, berbicara centil ini …akan ada dimana mereka ini? Generasi tua yang tak pula kalah genitnya, saat melihat para pesohor dunia, memakai ferari dan lamborghini, yang rumah dan villa-villa indahnya bertebaran dimana mana. Lalu mereka juga bergenit ria, me niru-niru gaya hidup mereka. Biar harus nyolong duit negara, mumpung jadi wakil rayat dan pejabat negara, hanya demi trendy dalam bergaya….

Kegenitan sosial terjadi di seluruh negeri … hhhh ..Jika ada terorisme radikalisme, disana ada densus . Jika ada separatisme, disana ada kopassus. Jika ada korupsi, disana ada KPK….. Serbuan sporadis, yang hanya menyertakan puluhan, ratusan, atau paling banter ribuan orang.Namun saat serbuan genit-isme ini muncul, siapa yang akan menghadapi ?. Padahal jumlahnya sudah puluhan jutaan di negeri ini. Dan setiap hari bertambah terus, karena tayangan televisi yang jelas-jelas mempertontonkannya tanpa tedeng aling-aling. Para presenter kemayu, dengan bahasa dan tubuh yang lebih genit dari kaum perempuan sendiri. Setiap hari menjadi tontonan ….
Bersyukur, saya, kami, kita semua, bukan berada diwilayah abu abu itu.Hidup berada didunia tanpa topeng muka, jauh dari sandiwara. Seraya menghargai orang apa adanya. Saat penghargaan diberikan karena prestasi dan jam terbang. Bukan hasil dari sebuah pencitraan seketika, hasil rekayasa sebuah golongan dan kepentingan ….

Kadang dengan rambut gondrong tanpa jeli. Atau hanya berpakaian apa adanya tanpa pewangi. Namun ketika datang bencana, mereka yang selalu berada digaris depan. Siap menerobos hutan rimba, mampu bertahan dalam tekanan. Tak pula menjadi gila akibat kelaparan, tak menjadi sinting karena memunguti serpihan jenazah korban kejadian tak diharapkan. Ketika semua orang sibuk bicara bela negara. Saya cuma mampu berguman, beri mereka senjata, ajari cara menembak. Dan mereka akan sanggup bergerilya di rimba-rimba, menahan serbuan musuh, yang ingin berkuasa di negeri tercinta, bersama sama dengan para tentara.Saya mempunyai keyakinan ini, karena satu hal .. mereka bukan generasi alay bin jablay !!!Bom Thamrin, syukur hanya dalam 3 jam mampu dibersihkan..

Bom alay, sudah bertahun-tahun hanya dibiarkan …

Lalu Quo vadis … sang revolusi mental


_ Una Nizar Gumrah _

10 Mar 2016

21 THINGS MODERN MEN NEED TO STOP DOING

MARCH 4, 2016

Our society’s becoming emasculated. Our men are becoming soft, weak, and vain.
If you’re offended by that statement then I’m likely talking to you. If you agree with it, if you see that the tides are turning for the worse, then I’m likely not.
If you’re doing any of the things on this list, don’t get your panties in a knot, just stop doing them.
Our society was literally built by the hands of strong men who did the work without complaint. It’s being destroyed by men who don’t know how to be men. Boys who aspire for fame above all else at incredible numbers. Males who aren’t concerned about winning or losing, rather, about popularity, about finding themselves, about getting what they feel they deserve without doing the work to get it.

1. Stop taking selfies. It’s weird. It’s vain.
2. Stop thinking you’re entitled to a single thing. You’re not entitled to someone else’s money. You’re not entitled to a job. You’re not entitled to happiness, only its pursuit.
3. Stop complaining. Men don’t complain. They don’t cry about how things are, they accept them and do what they need to do to make them better.
4. Stop comparing yourself to others. Social media has made this the norm. Stop it. Stop wishing you were in someone else’s shoes. Stop wanting what someone else has. Stop looking over the fence and start looking in the mirror.
5. Stop watching porn. It makes you unable to have boners as, over time, your expectations change. It changes how you treat women, for the worse. It changes what you want from women. It changes your ideas of what sex is and should be. Go get a real woman, treat her well and with respect, and poke all you want. But stop with the porn, it’s turning a generation into impotent, sadistic cowards who treat women like objects. (Read This: Does Porn Have a Place in a Man’s Life?)
6. Stop watching TV. Read a book instead.
7. Stop worrying about your clothes. Clothes don’t make the man. Take pride in how you present yourself, sure, but stop fretting over your appearance, thinking that appearance is the measure of a man. The content of your character is who you are and who you are to the rest of humanity. The clothes you wear mean fuck all.


8. Stop being a little bitch
. Stop hiding behind this idea that there is no right or wrong. Stand up for what’s right. Fight what’s wrong. Stop being a little bitch and take a stance. Fight for those who can’t fight for themselves.
9. Stop letting your fear inhibit my freedom.Stop trying to take my guns. Stop trying to tell me what dog I can and can’t buy. If you don’t want to defend yourself or your family, if you’d rather have help be a phone call away rather than by your bed, so be it. But don’t let your fear inhibit my freedom. Don’t be a pussy.
10. Stop thinking you know everything. We dig our heels in now more than ever. We take a stance and we have no real idea why the stance is taken. Every single human on this planet knows something that you don’t and has something to teach you. Go into every conversation with humility, not like you’re the professor and class is in session.Every single human on this planet knows something that you don’t and has something to teach you.
11. Stop blaming other people and entities for your lack of anything. This life is on you. Whether you’re happy, of value, and successful is on you. It isn’t the result of anything other than your own choices and actions. Stop blaming others for your lack of anything. Start taking control of your life, your thoughts, and your choices or just shut up. (Read This: The Death of Self Reliance)
12. Stop waiting for the perfect job to come your way, take the next one available. Too many humans think they’re destined for something perfect when they haven’t earned it. They’re too good to do this, they’re above that. The reality is that you need a bloody paycheck, so take the next job and work your ass off, climb the ladder, be better than your wage, and reap the future rewards.
13. Stop being a dick. Smile. Be kind. Be good. Complement people. Help people. Open doors for women. Give your time to something other than your own benefit. Stop being an entitled prick, start being the good man you’re capable of being.
14. Stop being insecure. Stop being so insecure that you can’t rejoice in the success of others. Stop being so insecure that you can’t be kind to your fellow man. Know that you’re better than the insecure prick who needs to push others down to feel good about himself.
15. Stop being a bully. Strength is given not to punish but to uplift. Fight for others, don’t pick on them. Defend others, don’t make fun of them. If you’re strong you have the chance to lead. If you’re a bully you’re going to get your ass kicked one of these days, if not by another human, by life as you end yours alone and without true, valuable relationships.


16.
Stop sleeping in. Stop being lazy. It isn’t your right to be lazy. That’s not freedom. Freedom is earned, it’s won, it’s appreciated. When someone else is taking care of you, you have no freedom.
17.
Stop waiting. Start acting. Start chasing your goals, your dreams, and hunting down your fears. Stop waiting for a gift, a promotion, a helping hand, go out and get it. It may take years to get what you want, but persist. God didn’t make you a quitter.
18. Stop quitting. Stop quitting when things get tough. Tribulation is opportunity, it always is and always has been. When the economy tanks, those who’ve saved their money, who’ve stayed disciplined when things were going well will have the chance to cash in. When the shit hits the fan you’re given an opportunity to persist, to push through, to become tougher and stronger. Stop quitting when it’s easier to quit, keep pushing.
19. Stop pouting. Life can suck. It’s harsh. It isn’t easy. Bad shit happens to good people all the time. But pouting is useless. CHOOSE to look at the bright side, to appreciate wherever you are and the opportunities you have.
20. Stop wasting your money. Spend money on experiences and other people, not on things, nor on yourself. Money can be a great thing. It can help others. It can open your eyes to new ways of living, different cultures, climates, and creations. Stop wasting it on stupid shit. Start using it to enrich your life and the lives of others.
21. Stop gossiping. Gossip is weak, yet it dominates conversations. Men don’t do that shit. Talk about ideas, not other people. If you enter a conversation and it turns to gossip, excuse yourself from the conversation. Be better than that. Be about more than that.

Taken from : http://idealist4ever.com/modern-men/