27 Sep 2014

Efek Kupu-Kupu

Kejadiannya tanggal 26 September 2014, saat hari Jumat. Saat itu aku baru saja menyelesaikan sebuah film berjudul Butterfly Effect. Aku kagum dengan film yang luar biasa ini. Luar biasa yang aku maksud disini bukan indah atau menakjubkan, melainkan pada konsep dan jalan cerita yang 'mind-blowing'. Bercerita tentang seseorang yang mampu mengubah keseluruhan jalan hidupnya dengan mengganti suatu tindakan kecil yang dilakukan saat masa lalu. Sebuah tindakan kecil, yang mampu merubah keseluruhan hidupnya.

Pada saat awal film ada sebuah kutipan dari Chaos Theory: "Kepakan sayap kupu-kupu di belantara hutan Amazon, dapat menyebabkan tornado besar di Texas beberapa bulan kemudian.". Itulah yang dinamakan Efek Kupu-Kupu, aku sendiri mengartikan kurang lebih seperti, suatu perbuatan kecil yang bisa menyebabkan peristiwa besar yang tak terduga. Mungkin beberapa orang mendengar kutipan efek kupu-kupu diatas, yang menganalogikan kepakan kupu-kupu menjadi angin tornado, adalah perumpamaan yang berlebihan. Menurutku itu malah luar-biasa, kenapa? Karena memang mungkin benar, kepakan kupu-kupu yang tak berarti apa-apa malah mungkin berakibat luar biasa di kemudian hari.

Hidup ini absurd, Allah menciptakan segala sesuatunya diliputi misteri. Ada yang bisa terungkap, ada yang tidak bisa terungkap. Logika manusia tidak sama dengan logika tuhan. Salah satu yang tidak bisa terungkap adalah hari esok atau masa depan. Sebagai manusia, hanya bisa menebak-nebak dan berencana akan apa yang terjadi besok. Bisa jadi rencana kita pikirkan sukses, atau malah berantakan sama sekali. Satu tindakan menyebabkan peristiwa beruntun lainnya. Itulah mengapa saat ada manusia yang mencoba meramal masa depan, sebenarnya bermakna bahwa dia mencoba 'bermain' sebagai Tuhan. Itulah mengapa aku tidak pernah mempercayai apa itu yang disebut peramal atau astrology. Itu semua omong kosong. Hidup ini lebih baik jika tanpa rencana atau harapan. Toh bagaimanapun kita berencana toh Allah yang akan tetap mengatur. Seperti efek kupu-kupu, semua ini terasa mengerikan untuk dijabarkan. Menurutku lebih baik, jalani saja apa yang ada. Jika aku mencoba memicu reaksi dari efek kupu-kupu, ada dua kemungkinan yanh bisa jadi malah menyebabkan peristiwa berantai yang berakibat buruk atau baik. Seperti misalnya, aku mencoba berkenalan dengan seorang gadis. Mungkin saja suatu hari kelak menimbulkan suatu efek kupu-kupu yang menyebabkan dia menjadi istriku atau malah menjadi selingkuhanku. Aku tidak pernah tahu mana yang lebih baik dari semua itu.

Mengutip dari perkataan Sayyidinna Umar ibn Khattab ,"Aku tidak perduli atas kesusahanku atau kesenanganku, karena aku tidak tahu manakah yang lebih baik untukku.".Fin..